<img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=2777564995792685&ev=PageView&noscript=1" />

Minggu ke-28

 

Perkembangan Bayi Anda:

Pada minggu ini, berat bayi Anda mencapai 1,2 kg dengan panjang sekitar 36,5 cm dari kepala hingga tumit. Bayi Anda sudah dapat mengedipkan mata yang sekarang sudah memiliki bulu mata. Bersamaan dengan perkembangan penglihatannya, kini bayi Anda dapat melihat cahaya yang berasal dari luar rahim.

Di dalam otaknya kini berkembang triliunan sel saraf (neuron), dan lemak tubuhnya semakin bertambah banyak sebagai persiapan hidupnya di dunia luar nanti.

 

Perubahan Pada Tubuh Anda:

Trimester ketiga yang juga sebagai trimester penutup kehamilan Anda baru saja dimulai. Seperti kebanyakan wanita hamil yang lain, saat ini berat badan Anda akan bertambah 5 kg.

Pada saat ini, Anda dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan setiap 2 minggu sekali, dan akan meningkat menjadi seminggu sekali setelah Anda memasuki minggu ke-36. Tergantung faktor risiko Anda, petugas kesehatan akan merekomendasikan untuk menguji ulang tes HIV dan sifilis, serta klamidia dan gonore, untuk memastikan status Anda sebelum persalinan.

Jika tes penyaringan (screening) glukosa hasilnya tinggi dan belum dilakukan tes selanjutnya, maka segera lakukan tes toleransi glukosa selama 3 jam. Jika pada kunjungan masa kehamilan pertama menunjukan Rh negatif, Anda akan mendapatkan suntikan imnuoglobulin Rh untuk mencegah tubuh Anda membentuk antibodi yang dapat menyerang sel darah bayi Anda. ( jika bayi Anda Rh positif, Anda akan menerima suntikan tambahan imunoglobulin Rh setelah melahirkan).

Pada saat ini, beberapa wanita merasakan kesemutan pada tungkai bawah mereka dan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkannya ketika mencoba untuk santai atau tidur. Jika sensasi ini mereda setelah bergerak, mungkin Anda mengidap restless legs syndrome (RLS). Belum ada yang mengetahui penyebab pasti dari RLS, tapi hal ini umum terjadi pada ibu-ibu yang sedang menanti kelahiran bayinya. Cobalah untuk meregangkan atau memijat tungkai Anda, dan kurangi kafein yang akan membuat gejalanya makin parah. Tanyakanlah dokter Anda apakah perlu mencoba suplemen zat besi, yang kadang bisa meredakan RLS.

 

Tiga Hal Seputar Eklampsi

Preeklampsi adalah kelainan kompleks yang mempengaruhi 3-8% dari wanita hamil. Seorang wanita didiagnosis sebagai preeklampsi jika terdapat tekanan darah tinggi dan protein di dalam urinnya setelah usia kehamilan 20 minggu. Kebanyakan wanita mulai mendapat preklampsi ringan menjelang persalinan, dan dengan perawatan yang tepat, sang ibu dan bayinya akan baik-baik saja. Namun preeklampsi berat akan mempengaruhi banyak organ dan menyebabkan masalah yang serius, bahkan mengancam nyawa. Satu-satunya solusi adalah dengan melahirkan sang bayi.

1. Gejala preeklampsi - Preeklampsi dapat terjadi secara mendadak, sehingga sangat penting untuk mewaspadai gejala-gejala yang timbul. Hubungi bidan atau dokter jika terdapat tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

  • Pembengkakan di wajah atau sembab di sekitar mata, lebih dari sekedar bengkak ringan di tangan, atau bengkak mendadak atau berlebihan di kaki atau pergelangan kaki
  • Peningkatan berat badan lebih dari 1,4 kg dalam seminggu.
  • Nyeri kepala hebat atau menetap
  • Perubahan visual, meliputi pandangan kabur, melihat titik atau cahaya berpendar, sensitif terhadap cahaya, atau kehilangan penglihatan sementara
  • Nyeri hebat di perut bagian atas
  • Mual dan muntah

Preeklampsi dapat muncul tanpa gejala yang jelas, biasanya pada tahap awal, dan beberapa gejala tampak seperti keluhan kehamilan yang normal. Sehingga Anda mungkin tidak mengetahuinya hingga ditemukan saat kunjungan rutin periksa kehamilan. Inilah mengapa Anda tidak boleh melewatkan pertemuan tersebut.

2. Apakah saya beresiko tinggi untuk preeklampsi? - Umumnya, preeklampsi didapat pertama kali saat kehamilan pertama. Bagaimanapun, sekali terkena preeklampsi, Anda cenderung mendapatkannya kembali pada kehamilan berikutnya. Faktor resiko lainnya meliputi:

  • Terdapat hipertensi kronis
  • Terdapat kelainan pembekuan darah, diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit otoimun seperti lupus
  • Riwayat keluarga dekat (contohnya ibu, kakak perempuan, nenek, atau bibi) yang terkena preeklampsi
  • Obesitas (memiliki indeks massa tubuh lebih dari sama dengan 30)
  • Telah melahirkan dua bayi atau lebih
  • Usia lebih muda dari 20 tahun atau lebih tua dari 40 tahun

3. Cara menghindari preeklampsi? - Belum diketahui bagaimana pencegahan preeklampsi, meskipun sudah banyak penelitian di bidang ini. Beberapa studi menunjukkan suplemen kalsium, vitamin dan aspirin dosis rendah dapat menolong, namun hasilnya masih bervariasi. Saat ini, yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memperoleh perawatan kehamilan yang baik dan menghadiri setiap pertemuan pemeriksaan kehamilan tersebut. Pada setiap kunjungan, dokter akan mendeteksi tekanan darah dan protein pada urin. Sangat penting juga untuk memberitahukan tanda-tanda bahaya preeklampsi yang muncul pada dokter Anda agar bisa diatasi sedini mungkin.

 

Aktivitas minggu ini:

Pilihlah dokter untuk bayi Anda.

Dapatkanlah nama dokter anak atau dokter keluarga dari teman, rekan kerja, tetangga atau pelaku rawat kehamilan. Pastikan dokter tersebut menerima asuransi kesehatan Anda, memiliki jam praktek yang sesuai dengan jadwal Anda, dan memiliki ruang praktek yang nyaman bagi Anda. Jika Anda sudah menemukannya, jadwalkan tatap muka dengan dokter-dokter yang menjadi calon utama Anda. Jika tampaknya terlalu awal untuk dipikirkan, pertimbangkan bahwa bayi Anda akan memiliki dokter pertamanya segera setelah lahir.