<img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=2777564995792685&ev=PageView&noscript=1" />

5 Langkah, Proses Terjadinya Pembuahan Hingga Kehamilan

 

Pernahkah Ayah & Bunda bertanya – tanya, bagaimana ya proses terjadinya pembuahan sesaat setelah berhubungan intim? Rangkaian proses ini diawali dengan datangnya masa ovulasi yang secara alami dapat meningkatkan peluang kehamilan. Masa ovulasi pada umumnya berlangsung pada hari ke 10 – 15 setelah hari pertama haid dengan siklus bulanan yang normal. Jika saat itu Ayah & Bunda melakukan hubungan intim, maka bukan tidak mungkin pembuahan dapat segera terjadi!

Berikut 5 tahapan pembuahan yang terjadi di dalam tubuh Bunda:

1.  Ovulasi/datangnya masa subur

Dikatakan terjadi ovulasi jika sel telur yang sudah matang keluar dari ovarium atau indung telur. Pada masa subur inilah, peluang terjadinya kehamilan meningkat.

2.  Pelepasan hormon

Setelah sel telur berjalan meninggalkan ovarium, folikel yang terdapat di dalamnya akan berkembang menjadi korpus luteum (sel yang memproduksi hormon progesteron dan sedikit hormon estrogen) & melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim sebagai persiapan kehamilan jika pembuahan berhasil terjadi.

3.  Perjalanan sel telur ke tuba falopi

Setelah sel telur dilepaskan, ia akan melanjutkan perjalanan ke tuba falopi (organ reproduksi yang menghubungkan antara ovarium & rahim) & tinggal selama 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi. Sel telur dapat bertahan hidup selama 12 – 24 jam, sedangkan sel sperma dapat bertahan hingga 5 hari. Jika tidak ada pertemuan keduanya, maka proses kehamilan tidak akan terjadi.

4.  Pembuahan

Jika satu dari ratusan sel sperma berhasil masuk ke dalam tuba falopi dan bertemu dengan sel telur yang telah matang, akan terjadi pembuahan. Pada saat inilah, gen bayi dan jenis kelaminnya mulai terdeteksi. Jika yang membuahi sel sperma dengan kromosom Y, maka akan menjadi anak laki – laki. Sedangkan sel sperma dengan kromosom X akan menjadi anak perempuan.

5.  Implantasi/proses penanaman

Sel telur yang telah dibuahi dinamakan zigot, dapat tetap tinggal di tuba falopi selama 3 – 4 hari. Tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot dapat membelah diri menjadi banyak sel sambil terus bergerak menuju rahim. Sesampainya disana, embrio akan mulai menempel dan tertanam di dinding rahim yang sudah menebal. Di saat ini, selain lapisan rahim semakin menebal, hormon hCG (human chorionic gonadotropin) – hormon yang sering dijadikan acuan untuk mendeteksi kehamilan mulai ditemukan di dalam darah.

 

Hal – hal lain yang perlu Bunda ketahui selama proses pembuahan adalah sebagai berikut:

·        Spotting/bercak pendarahan

Tidak jarang, calon bunda mengalami hal ini selama 1 – 2 hari di sekitar waktu implantasi. Hal ini seringkali menjadi tanda berhasilnya proses pembuahan dan gejala awal kehamilan

·        Kehamilan kembar

Pada kasus tertentu, ovarium/indung telur dapat menghasilkan 2 sel telur yang matang dalam waktu yang bersamaan. Bila kedua sel tersebut berhasil dibuahi oleh 2 sel sperma, maka akan terjadi kehamilan kembar tidak identik. Sementara pada bayi kembar identik, janin berasal dari 1 sel telur yang dibuahi oleh 1 sel sperma. Namun pada sel telur yang sudah dibuahi tersebut dapat membelah menjadi 2 atau lebih, sehingga menghasilkan 2 janin yang memiliki karakteristik sama (DNA, golongan darah, wajah, jenis kelamin, warna kulit, warna rambut, hingga warna mata).

Untuk memastikan kehamilan, sebaiknya bunda melakukan tes kehamilan dengan menggunakan test pack setidaknya 3 – 4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 2 – 3 minggu setelah berhubungan intim di masa subur. Seger lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kehamilan ke dokter kandungan yang terpercaya (Baca juga: Memilih Dokter Kandungan yang Tepat)