<img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=2777564995792685&ev=PageView&noscript=1" />

10 Cara Menjalin Ikatan Ayah dengan Bayi Sejak Dalam Kandungan

 

Selain menjadi Ayah siaga, peran pasangan dibutuhkan dalam menjalin kedekatan dengan Si Kecil sejak berada dalam kandungan. Pasalnya, bayi sudah dapat mendengar suara dari luar rahim sejak usianya mencapai 5 - 6 bulan. Jika Ayah dan Bunda mulai aktif mengajaknya berbicara, Ia dapat mengenali suara Ayah sebelum dilahirkan. Bahkan, janin akan mampu mendengar suara Ayah yang bernada rendah lebih jelas dibandingkan suara Bunda.

Yuk, ajak Ayah melakukan 10 hal berikut untuk menjalin kedekatan dengan Si Kecil sejak dini!

1. Bicara dan bergumam ke arah perut Bunda. Selain membantu proses tumbuh kembang otak menjadi optimal, rajin mengajak bayi berbicara sejak dalam kandungan ternyata juga mampu menstimulasi fungsi pendengaran dan bahasa Si Kecil, lho! Dengan begitu, saat bayi dilahirkan, ia akan merasa lebih nyaman saat mendengar suara Sang Ayah.

2. Beri sentuhan lembut pada perut Bunda. Lakukan bersamaan dengan mendengarkan musik atau cerita yang menyenangkan. Mendengarkan musik saat hamil ternyata dapat membuat Si Kecil merasakan getaran yang dihasilkan oleh musik. Hal ini memancing janin di dalam kandungan untuk bergerak sesuai denyut getaran musik di dalam kandungan dan meningkatkan refleks yang dimiliki oleh bayi baru lahir.

3. Berikan respon saat bayi mulai menendang perut Bunda dari dalam kandungan. Jangan ragu untuk ikut merasakannya. Untuk merangsang janin agar bergerak, ajak Bunda untuk melakukan aktivitas fisik yang sehat seperti berjalan kaki atau melakukan yoga, stimulasi cahaya dan mengajaknya berbincang.

 

Perlu diketahui, Bunda sudah bisa mulai merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 13 - 25 minggu. Manfaatkan momen ini dengan sebaik - baiknya, sediakan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan Si Kecil dan Bunda dalam suasana yang nyaman.

4. Dengarkan detak jantung Si Kecil. Lakukan hal ini dengan cara menggulung karton sebagai tabung dan tempelkan di perut Bunda atau memanfaatkan fungsi stetoskop. Detak jantung janin pertama kali dapat dideteksi melalui USG pada usia sekitar 7 minggu kehamilan saat embrio sedang berkembang. Monitor detak jantung sangat diperlukan selain untuk memantau kesehatan janin, juga untuk menjalin bonding moment dengan Si Kecil.

5. Mencari nama bersama. Keterlibatan Ayah tidak hanya dalam proses kehamilan dan persalinan, tetapi mendampingi seluruh prosesnya termasuk pencarian nama. Ayah dan Bunda dapat menyediakan waktu khusus atau berdiskusi untuk memilih nama bayi dengan penuh rasa kasih sayang.

6. Bergabung dengan komunitas sesama Ayah. Why not? Untuk saling berbagi dan mendapat petunjuk tentang peran Ayah selama membesarkan bayi akan menambah rasa percaya diri pasangan untuk membangun ikatan batin dengan Si Kecil.

7. Mencetak foto USG bayi. Menyimpannya di dalam dompet atau meletakkan salinannya di atas meja kerja atau sosial media dapat selalu mengingatkan Ayah akan kehadiran bayi yang selama ini dinanti - nantikan.

8. Aktif mempersiapkan kebutuhan bayi. Mulai dari dekorasi kamar, perlengkapan dan mainan bayi sudah dapat dipersiapkan bersama dengan Bunda. Ayah seringkali menggambarkan bayi mereka sebagai teman bermain baru, sehingga baik bagi Ayah untuk mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menyambut kehadiran Si Kecil.

9. Pijat lembut bagian perut. Melakukan pijatan ringan dengan message oil bisa jadi salah satu pilihan menciptakan kedekatan batin dengn bayi yang menyenangkan. Sentuhan fisik ini nantinya oleh bayi akan diartikan sebagai bentuk kasih sayang sehingga Ia akan merasa terhubung dengan ayahnya.

10. Bayangkan rasanya jadi Ayah! Membayangkan seperti apa wajah Si Kecil nantinya juga dapat meningkatkan bonding moment, lho.. Ajak pasangan untuk membayangkan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan bersama anaknya saat bayi sudah dilahirkan - sehingga sekali lagi, ikatan batin antara bayi dan Ayahnya akan tercipta.