Apabila Anda dan pasangan Anda sedang mencoba untuk mempunyai anak, Anda perlu mengetahui pentingnya pemilihan waktu hubungan seksual. Ovum hanya dapat dibuahi selama 18-24 jam setelah dilepaskan, jadi sperma harus berada dalam tuba fallopi di sekitar waktu ovulasi tersebut. Biasanya sperma dapat bertahan sekitar 3-5 hari di dalam saluran reproduksi wanita. Dengan demikian, kecil kemungkinan untuk terjadinya pembuahan kecuali apabila hubungan seksual dilakukan sampai dengan dan selama ovulasi. Selama hubungan badan, jutaan sperma dilepaskan ke dalam vagina. Semakin dekat waktu ovulasi, lendir serviks menjadi semakin encer, sehingga memungkinkan sperma untuk berenang ke atas menuju vagina melalui serviks. Hanya sekitar 2.000 sperma yang akan cukup kuat untuk mencapai rahim dan tuba falopi. Agar pembuahan dapat terjadi, salah satu dari sperma tersebut harus menempelkan diri pada sel telur dan menembus permukaan luar dari sel telur tersebut. Sel telur yang dibuahi akan terus bergerak turun ke tuba fallopi, dan memerlukan waktu beberapa hari untuk sampai di rahim. Ketika sampai di rahim, sel telur tersebut akan menempel di tepi rahim dan terus bertumbuh. Sel telur yang tidak dibuahi akan mati, dan kadar hormon progesteron dan estrogen akan turun. Tanpa hormon-hormon tersebut, tepi rahim yang telah siap akan luruh dan keluar melalui vagina. Peristiwa ini dikenal sebagai "haid". Apabila sel telur dibuahi, embrio yang menempel akan menghasilkan hormon lain yang disebut sebagai Human Chorionic Gonadotrophin (H.C.G.) yang memberi informasi kepada indung telur untuk terus memproduksi progesteron. Alat-alat uji kehamilan dirancang untuk dapat mendeteksi hormon H.C.G. tersebut. Progesteron terus dikeluarkan selama kehamilan, pertama-tama oleh corpus luteum dan kemudian oleh plasenta, sampai bayi tersebut lahir. Progesteron menghambat produksi hormon-hormon yang bertanggung jawab untuk ovulasi, sehingga tidak ada sel-sel telur lainnya yang dilepaskan selama kehamilan.
Pria harus menghasilkan jumlah sperma yang cukup, di mana sperma tersebut haruslah normal dan dapat bergerak aktif agar dapat membuahi. Disarankan agar pasangan Anda menahan diri agar tidak berejakulasi selama beberapa hari sebelum masa subur Anda, sehingga memungkinkan adanya peningkatan jumlah sperma. Anda hanya perlu berhubungan satu kali setiap hari selama masa subur Anda. Semakin sering seorang pria berejakulasi, semakin sedikit jumlah sperma yang ada. Saluran reproduksi pada pria harus memiliki jalur terbuka agar sperma dapat bergerak dari buah zakar, di mana sperma dihasilkan, keluar menuju penis pada saat ejakulasi. Pria harus dapat berejakulasi ke dalam vagina wanita. Sperma dihasilkan di dalam buah zakar dan menjadi matang di dalam epididimis. Epididimis adalah struktur berbentuk oval panjang yang melekat pada permukaan masing-masing buah zakar. Hormon-hormon yang sama yang mengendalikan ovulasi pada wanita juga mengendalikan produksi sperma. Hormon-hormon tersebut berasal dari kelenjar pituitari di dalam otak. Dua hormon dalam kelenjar pituitari tersebut adalah hormon perangsang folikel (F.S.H.) dan hormon lutein (L.H.). F.S.H. dan L.H. merangsang produksi sperma dan testoteron di dalam buah zakar. Buah zakar biasanya memproduksi 50.000 sperma baru setiap menit setiap harinya, sejak masa akil balig sampai pria tersebut berusia 70 tahun atau lebih. Apabila Anda hanya memiliki satu buah zakar, kemampuan seksual Anda atau kemungkinan Anda untuk mempunyai anak tidak akan terpengaruh selama buah zakar yang lain dalam kondisi sehat. Buah zakar yang sehat akan menggantikan buah zakar yang diangkat dengan memproduksi lebih banyak testoteron dan sperma.